Monthly Archives: May 2006

Islam Tolak Globalisasi Yang Merosak

Jakarta: Syeikh Al-Azhar Muhammad Syyid Al-Tantawi menegaskan Islam menolak globalisasi diertikan sebagai penyeragaman pemikiran dan pola perilaku yang jauh dari nilai agama dan mengarah pada kerosakan.

“Globalisasi juga ditolak jika hanya memupuk ketimpangan,penindasan yang lemah jika hanya diarahkan untuk kampanye peperangan,” kata ulama besar Mesir itu dengan bahasa arab dalam kuliah umum tentang dialog Agama dan Budaya di depan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri [UIN] Syarif Hidayatullah,Ciputat Jakarta yang dihadiri Rektor UIN Azyumardi Azra,Menteri Agama,Maftuh Basyuni dan Dubes Mesir,Muhamad Taha.

Namun,jika globalisasi diertikan sebagai penyatuan umat manusia dan bangsa dalam kebaikan,saling menolong dalam yang yang bermanfaat bagi semua dan saling menguntungkan,maka globalisasikan itu adalah hal yang didukung Islam,kata Syeikh Al-Azhar.

Hal itu,ujarnya,kerana umat Islam mengajarkan kebaikan dengan demikian globalisasi yang bersifat neutral itu hanya diterima jika diarahkan kepada tujuan yang baik.

Dalam kesempatan itu,Tantawi juga menyatakan,bahawa inti ajaran Islam adalah ikhlas beribadah hanya kepada Allah yang juga diajarkan bukan saja oleh Nabi Muhammad tetapi juga oleh semua Nabi a.s seperti saidina Nuh,Ibrahim,Yusuf dan lainnya dengan menyitir berbagai ayat al-quran.

Para Nabi itu,ujarnya,juga mengajarkan akhlak yang baik dan bahawa tak ada Nabi diturunkan kecuali dia berakhlak baik.

Dasar-dasar syariat yang dibawa seluruh nabi,ujarnya juga sama yakni mengajarkan peribadatan dengan kemudahan sesuai kemampuan masing-masing kaum di zamannya seperti solat,zakat dan ibadah lain yang tak menyulitkan manusia.

Syariat lain yang dibawa para Nabi,lanjutnya adalah keadilan dalam berkata berbuat penyelesaian sengketa dan dalam membuat hukum-hukum serta mencintai ilmu,baik ilmu agama juga ilmu pengetahuan alam,sosial,teknologi,komunikasi dan lain-lain.

Dalam soal bom bunuh diri,Syeikh menjawab,bom bunuh diri yang ditujukan untuk terrorisme menimbulkan korban orang-orang tak berdosa seperti banyak terjadi di Indonesia tak diperbolehkan bahkan dikategorikan murtad [Keluar dari Islam-red].

Namun,bom bunuh diri yang dilakukan untuk melakukan perlawanan terhadap musuh dalam peperangan zalim seperti di Palestin dibolehkan dalam agama termasuk syahid.

“Apalagi rakyat palestin tak memiliki senjata apapun untuk melawan penjajahan kecuali batu dan tubuhnya sendiri sementara musuhnya memiliki perlengkapan persenjataan tercanggih,” katanya.